Bahan kimia atau chemical adalah komponen utama yang harus tersedia saat memutuskan untuk merintis usaha laundry. Oleh sebab itu, pengetahuan dasar mengenai bahan kimia yang wajib dimiliki oleh perintis usaha laundry adalah sebagai berikut.
Bahan kimia pertama yang wajib diketahui dan dimiliki oleh para pengusaha laundry adalah deterjen. Deterjen pada dasarnya memiliki kegunaan untuk melepaskan atau mengurai kotoran. Akan tetapi, fokus utama dari deterjen itu sendiri adalah mengurai kotoran ringan, bukan kotoran berat. Deterjen memiliki sifat mudah terlarut di dalam air. Hal ini menyebabkan proses pembersihan kotoran dapat berlangsung dengan cepat. Deterjen biasanya memiliki PH 10 dan tak hanya dapat dimanfaatkan untuk pakaian berwarna putih, tetapi juga pakaian berwarna.
Bahan kimia berupa softener ini memiliki fungsi sebagai pelembut. Biasanya orang menyangka bahwa softener ini adalah pewangi, padahal sebenarnya kebutuhan pewangi dalam usaha laundry bisa dipenuhi melalui penggunaan parfum. Softener yang kuat memiliki kemungkinan jika terkena panas akan tetap memiliki aroma yang wangi. Akan tetapi, softener jenis ini tentunya memiliki harga yang mahal. Softener yang beredar di pasaran dan berharga mahal itu biasanya memiliki kandungan tertentu yang menjadi penyebab wangi dari softener tersebut tidak hilang meskipun terpapar panas matahari. Namun, yang menjadi catatan di sini adalah fungsi utama softener itu untuk melembutkan, bukan sebagai bahan pewangi.
Klorin dapat dikatakan memiliki fungsi sebagai pemutih. Cairan klorin ini biasanya digunakan untuk membersihkan pakaian berwarna putih. Sama halnya dengan deterjen, klorin juga mudah larut dalam air, sehingga noda-noda dapat hilang dengan cepat. Selain sebagai pemutih, klorin juga memiliki fungsi lain, yaitu pembasmi kuman dan penghilang bau.
Oxybost merupakan bahan kimia yang berfungsi sebagai penghilang noda berat, termasuk noda darah. Tentunya, kandungan utama bahan kimia ini adalah Hydrogen Perocide (H2O2). Biasanya kandungan oxybost dalam berbagai merk hanyalah lima persen, sebab jika mengandung bahan kimia ini terlalu banyak, oxybost justru dapat merusak pakaian. Selain itu, dalam menggunakan oxybost harus berhati-hati, karena oxybost dapat menyebabkan gatal-gatal dan iritasi.
Selanjutnya adalah sour atau neutralizer. Bahan kimia ini berfungsi sebagai penetral dari semua chemical. Sebagai contoh, agar pemutih tidak menimbulkan bau menyengat, sour akan digunakan sebagai penetral. Sarung bantal yang berwarna putih biasanya akan dicuci menggunakan pemutih. Tentunya, agar saat digunakan sarung bantal ini tidak berbau menyengat, maka saat proses pencucian harus dinetralisir menggunakan sour.
Emulsi pada dasarnya merupakan bahan kimia yang mengandung konsentrat surfactant, sehingga memiliki fungsi sebagai penghilang noda minyak dan lemak. Bahan ini sangat disarankan untuk digunakan saat mencuci kain yang bahannya halus, karena sifatnya yang netral
Bahan kimia berupa alkali memiliki kegunaan untuk membersihkan noda berat dan pembuka serat. Jika ada noda yang membandel pada pakaian, maka serat pakaian tersebut akan dibuka terlebih dahulu menggunakan alkali.
Nah, chemical di atas adalah bahan pokok yang sekiranya wajib dimiliki para perintis usaha laundry. Jika bahan-bahan tersebut tidak ada, maka proses pencucian pakaian dikhawatirkan tidak akan maksimal. Jika hal tersebut terjadi, tentunya akan berpengaruh terhadap citra laundry itu sendiri.