Masa pandemi sudah berjalan selama setahun lebih lamanya. Terhitung sejak medio Maret 2020 lalu. Terhitung, sudah banyak sekali perubahan ataupun setidaknya penyesuaian yang dialami masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masa pandemi.
Masyarakat mulai terbiasa dengan kegiatan ataupun rapat secara virtual, serta bagaimana kebiasaan untuk menggunakan masker saat bepergian keluar rumah sudah berjalan setahun lebih. Tentu, landasan kesehatan dan keamanan menjadi prioritas utama agar tetap bisa menjalankan rutinitas dan kegiatan sehari-hari di tengah masa pandemi.
Namun, terhitung sejak Juli 2021, masyarakat di Indonesia kembali harus menjalani masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Naiknya kasus angka positif covis-19 semenjak hari raya idul fitri, menjadi salah satu pertimbangan untuk diterapkannya PPKM. Selain juga karena ditemukannya kasus virus covid-19 yang bermutasi menjadi beberapa varian, dan diketahui memiliki daya papar yang lebih parah.
Bersamaan dengan masa darurat yang masih berlaku akibat pandemi virus covid-19, beberapa sektor Ekonomi menjadi terganggu. Beberapa sektor ekonomi terutama di bidang Pariwisata menjadi salah satu yang terdampak akibat pandemi virus covid-19.
Pembatasan akses perjalanan antar negara, serta persyaratan ketat untuk bepergian antar kota dan provinsi membuat sektor pariwisata menjadi terpuruk. Sepinya spot wisata juga turut berimbas kepada beberapa usaha turunannya yang saling berkaitan, sebut saja usaha bisnis perhotelan, travel serta usaha penukaran uang.
Hal tersebut tentu bukanlah sebuah kenyataan yang menyenangkan, ketika masyarakat tak bisa terlalu leluasa pergi berlibur. Sedangkan di lain sisi, menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan keluarga merupakan prioritas yang lebih penting untuk dipahami.
Namun, ternyata tak semua sektor bisnis mengalami kerugian, terdapat beberapa sektor bisnis yang justru berpotensi meraup untung besar di masa Pandemi. Salah satunya, yakni usaha Laundry, tentu sebagian dari anda bertanya-tanya, bagaimana bisa usaha Laundry justru berkembang pesat saat masyarakat sedang dibatasi kegiatannya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, baiknya kita bisa menyimak pernyataan dari Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI), Apik Primadya. Dikutip dari money.kompas.com pada 28 Maret 2020 lalu, Apik menyebut bahwa justru semakin banyak orang menggunakan jasa laundry untuk kebutuhan mencuci pakaiannya. Bahkan, disebutkan bahwa angka kenaikan permintaan untuk menggunakan jasa laundry naik hingga 50% dibanding saat keadaan normal sebelum pandemi merebak.
Lanjutnya, masa-masa Work from Home (WFH) bukan justru malah membuat orang menjadi enggan untuk menggunakan jasa Laundry. Justru sebaliknya, peningkatan permintaaan hingga 50% justru terjadi. Tentu, fenomena menarik tersebut tidak terjadi tanpa sebab yang jelas, melainkan, karena keunggulan yang dimiliki bisnis Laundry dibanding saat memutuskan untuk mencuci pakaian secara mandiri di rumah.
Diketahui, bahwa para pengguna jasa Laundry memahami betul bahwa usaha Laundry memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya, yakni bagaimana penggunaan high concentrate pada sabun deterjen untuk membunuh kuman. Selain itu, fase pengeringan pakaian dengan suhu sebesar 70 derajat celcius dan proses setrika uap dengan panas hingga mencapai 80 derajat celcius merupakan bertimbangan utama para pengguna jasa laundry.
Segala keunggulan usaha Laundry tersebut, dibanding dengan mencuci baju secara mandi di rumah, sangat sesuai dengan fenomena ataupun keadaan yang terjadi saat ini. Dimana, masa pandemi benar-benar menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, tak hanya diri tapi juga pakaian yang baru saja dikenakan.
Lagi-lagi, kembali pada pertimbangan faktor kesehatan dan keselamatan yang menjadi pertimbangan utama dalam kecenderungan masyarakat yang semakin banyak menggunakan jasa Laundry di masa Pandemi. Selain juga tetap mempertahankan pola hidup disiplin sesuai protokol kesehatan saat berada diluar rumah.
Kenyataan tersebut agaknya semakin diperkuat dengan pernyataan dari Badan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat. Disebutkan bahwa virus Covid-19 bisa ditularkan melalui tetesan air dari orang disekitar saat sedang bersin ataupun batuk.
Sehingga, tetesan tersebut sangat rawan untuk terkena dan menempel di pakaian orang yang berada di dekatnya. Sehingga, atas dasar itulah, makin banyak orang-orang yang menggunakan jasa laundry di masa pandemi seperti saat ini untuk memastikan telah mendapatkan jaminan kebutuhan akan pakaian yang benar-benar sudah dicuci bersih dari tempat Laundry.
Untuk mengamati lebih jauh mengenai pesatnya perkembangan usaha Laundry di masa Pandemi, kita bisa menyimak pernyataan CEO The Daily Wash Laundromat, Herlambang Prayatno tentang perkembangan usaha bisnis Laundrynya di masa Pandemi. Dikutip dari Jatimnow.com pada 3 April 2021, dirinya mengaku bahwa ada banyak usaha yang mengalami penurunan omset di masa pandemi.
Namun, lanjutnya, hal itu tidak terjadi pada usaha laundry miliknya yang justru diakui malah berkembang pesat. Pernyataan tersebut dibuktikannya dengan keberhasilannya saat kembali berhasil membuka dua cabang baru di Surabaya. Diketahui, bahwa kedua cabang tersebut merupakan cabang yang ke-114 dan yang ke-115.
Kenyataan tersebut menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat akan pakaian yang bersih dan steril justru semakin meningkat. Terbukti dengan semakin diminatinya jasa Laundry oleh masyarakat dibanding dengan mencuci baju secara mandiri di rumah.
Selain karena harga yang terjangkau dan durasi waktu mencuci yang tak lebih dari 90 menit, kelebihan lainnya dari jasa laundry yakni kemampuan mesin untuk mencuci dan mengeringkan pakain dengan suhu sekitar 70 sampai 8-0 derajat celcius. Suhu yang mencapai angka tersebut memang diyakini lebih mampu membersihkan dan mensterilkan baju dari berbagai virus dan kuman yang menempel.
Terhitung, sejak masa pandemi merebak, The Daily Wash sudah mampu membuka cabang di seluruh Indonesia. Serta memiliki daya produktivitas yang sangat tinggi, yakni mampu mencapai kapasitas produksi cuci hingga sebesar 2,5 ton pakaian per hari semenjak tahun 2014.
Tentu, berdasarkan beberapa contoh kejadian dan penjabarannya diatas sudah benar-benar menunjukkan bahwa bisnis Laundry memang berkembang pesat di masa Pandemi. Kebutuhan akan jasa laundry di masa kini sudah bisa dikatakan hampir setara nilainya dengan jenis kebutuhan primer lainnya seperti makanan dan minuman. Maka, ditengah situasi pandemi saat ini anda pun sebagai pembaca juga perlu untuk jeli dalam membaca peluang agar tetap bisa mendapatkan pemasukan finansial yang layak.
Salah satunya, dengan memulai usaha di bidang laundry, tentu banyak hal yang harus dipersiapkan, namun setidaknya anda bisa mulai mempelajarinya melalui Laundry World. Website Laundry World merupakan sebuah forum yang mempertemukan para pegiat usaha laundry dari seluruh Indonesia dan juga luar negeri. Anda bisa mengunjunginya untuk belajar, saling bertukar informasi beserta beragam informasi menarik lainnya seputar bisnis laundry sebagai modal pengetahuan sebelum benar-benar terjun dalam bisnis usaha laundry di tengah masa pandemi seperti saat ini hingga seterusnya. Maka, selebihnya anda para pembaca diharapkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap jeli untuk membaca peluang usaha yang ada.