Terhitung sejak memasuki bulan Juli di tahun 2021, Indonesia kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya menanggulangi penyebaran virus covid-19. Kebijakan tersebut tentu tak lepas dari semakin naiknya angka kasus positif Covid-19 di Indonesia semenjak hari raya Idul Fitri lalu.
Terlebih, virus covid-19 terus memunculkan beberapa varian virus yang terus bermutasi dengan tingkat keparahan yang sangat berisiko tinggi. Salah satunya, yakni varian Delta yang memang diketahui pertama kali muncul kasusnya di India pada sekitar tahun 2020 lalu. Pemberlakuan kebijakan PPKM merupakan langkah strategis dalam penanggulangan dari penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Demi keselamatan dan juga kesehatan masyarakat umum secara luas, maka tentu kebijakan PPKM ini harus bisa dilalui dengan baik oleh masyarakat.
Akan tetapi, dalam situasi darurat PPKM seperti saat ini, roda perputaran ekonomi mau tak mau harus tetap berputar. Sebagian sektor ekonomi tengah terpuruk, namun sebagian lainnya justru sedang berada dalam potensi meraih omset pendapatan yang maksima, salah satunya yakni bisnis usaha binatu atau lebih umum disebut laundry.
Bisnis laundry justru menjadi semakin dicari dan dibutuhkan masyarakat, terkait dengan kebutuhan akan pentingnya menjaga kebersihan pakaian di masa pandemi seperti saat ini. Maka bisnis usaha laundry yang sangat jeli dan konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan justru sangat berpotensi meraih omset maksimal. Apalagi bila mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan berkaitan dengan cara kerjanya dalam melayani dari para pelanggan.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan para pegiat usaha laundry dalam menjaga kesterilan pakaian para pelanggan yang berkaitan dengan protokol kesehatan. Salah satuya, yakni dengan bagaimana mengelola pakaian para pelanggan yang hendak dicuci.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa para pelanggan laundry datang dari berbagai tempat dengan membawa barang pakaian yang sudah dipakai sebelumnya untuk dicuci. Hal tersebut perlu penanganan pengelolaan yang khusus di masa pandemi, agar supaya kesterilannya tetap terjaga dari potensi kontak dengan pakaian milik para pelanggan lainnya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengelola pakaian para pelanggan yang hendak dicuci selama masa pandemi.
Kewajiban menggunakan alat pelindung diri secara lengkap merupakan kewajiban bagi para pekerja di outlet laundry, berkaitan dengan keselamatan dan keamanan para pekerja di outlet laundry. Penggunaan masker, sarung tangan rumah tangga dan pelindung mata beserta apron sangat diperlukan untuk meminimalisir resiko pekerja laundry saat melakukan kontak fisik dengan pakaian para pelanggan yang hendak dicuci dan notabene merupakan barang asing yang perlu penanganan secara khusus di masa pandemi seperti saat ini.
Tips yang kedua ini juga tak kalah pentingnya untuk diperhatikan dalam mengelola barang pakaian milik para pelanggan yang hendak dicuci. Sangat penting untuk tidak mencampur pakaian dari beberapa pelanggan dalam satu penggunaan mesin cuci saat dalam proses pencucian. Hal itu untuk meminimalisir resiko, karena tidak ada yang tahu sebelumnya bahwa apakah pakain yang sedang dicuci tersebut telah terkontaminasi dengan virus atau tidak. Maka, tips untuk mengkhususkan pakaian dari masing-masing pelanggan dalam proses pencucian akan sangat membantu meminimalisir resiko yang bisa ditimbulkan. Tentu, tips untuk tidak mencampur adukkan pakaian para pelanggan ini juga berlaku pada proses lainnya, seperti penjemuran, penyetrikaaan hingga mengkhususkannya pada kantong plastic terrtutup saat barang sudah siap diambil oleh pelanggan.
Proses ini menjadi sangat penting sebelum memulai proses pencucian pakaian para pelanggan, yakni dengan merendam pakaian para pelanggan dengan menggunakan cairan hidrogen peroksida. Cara kerjanya, yakni dengan menuangkan sekitar 30-40 cc cairan hidrogen peroksida dan mencampurnya dengan air sekitar 5-6 liter untuk merendam pakaian dari masing-masing pelanggan selama kurang lebih sekitar 30 menit. Cairan tersebut merupakan senyawa oksidator berfungsi untuk menetralisir pakaian dari kemungkinan sudah terpapar oleh kuman ataupun virus. Maka, tips yang kedua ini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam mengelola pakaian yang hendak dicuci dalam suatu bisnis usaha laundry agar tetap terjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja dan juga pelanggan.
Setelah memastikan penggunaan satu mesin cuci secara khusus untuk barang pakaian milik satu pelanggan, serta proses perendaman pakaian selama 30 menit dengan menggunakan cairan hidrogen peroksida, maka langkah berikutnya adalah mengatur suhu mesin cuci. Mesin cuci saat hendak memproses fase pencucian pakain para pelanggan, disarankan untuk mengatur suhu di kisaran 60-90 derajat celcius. Hal itu menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa berbagai kemungkinan adanya kuman ataupun virus yang menempel pada pakain yang sedang dicuci sudah benar-benar mati. Sehingga, pakaian tetap dalam kondisi bersih dan steril saat sudah selesai melalui fase pencucian.
Sebagaimana masyarakat yang diwajibkan untuk terus menjaga jarak dan tidak berkerumun saat berada di tempat umum ketika masa pandemi. Pakaian yang sudah melalui fase pencucian juga tak bisa begitu saja dijemur dan ditumbuk secara bebas bercampur dengan pakaian lainnya. Maka, untuk menjaga sterilisasi pakaian yang dicuci di outlet laundry, pakaian-pakain dari masing-masing pelanggan bisa dijemur dan ditumpuk dalam tempat khusus masing-masing tanpa perlu mencampurnya dengan pakain milik pelanggan lainnya. Hal itu juga tak kalah pentingnya untuk terus menjaga kesterilan dan keamanan masing-masing dari setiap pelanggan yang sedang menggunakan jasa laundry selama masa pandemic berlangsung.
Mencuci tangan dengan air mengalir serta mengganti sarung tangan juga sangat penting untuk dilakukan ketika baru saja selesai mengurus pakaian para pelanggan dan hendak mengerjakan pakaian milik pelanggan lainnya. Sekali lagi, untuk menjaga sterilisasi serta keamanan dan keselamatan bagi para pengguna dan juga para pekerja laundry untuk meminimalisir dari resiko yang tidak diinginkan terjadi di masa pandemi saat ini.
Selebihnya, tentang bagaimana tips menjaga dan mengelola pakain di masa pandemi, anda bisa mengunjungi website Laundry World. Laundry World sendiri merupakan sebuah forum komunikasi dan koordinasi bagi para pegiat bisnis laundry untuk saling bertukar informasi dan lain sebagainya. Wadah tersebut sangat bermanfaat sekali, termasuk bagi para pemula yang hendak ingin belajar dan terjun langsung dalam usaha bisnis laundry di masa pandemi seperti saat ini. Laundry World sendiri tak hanya memungkinkan orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia untuk bertukar informasi dan tips penting lainnya dalam menjalankan bisnis usaha laundry, akan tetapi juga memungkinkan untuk bertemu dan belajar dari pebisnis laundry dari berbagai negara lainnya.