Semakin maju usaha laundry, anda akan membutuhkan tenaga tambahan yang akan sangat membantu berjalannya bisnis laundry dengan lebih lancar. Merekrut karyawan untuk laundry tidak membutuhkan syarat pendidikan yang tinggi. Yang penting adalah memiliki keterampilan dasar seperti mencuci dan menyetrika, atau kemampuan administrasi seperti pembukuan. Tapi yang lebih penting lagi adalah niat bekerja yang tinggi.
Berikut 7 tips untuk merekrut karyawan laundry yang kompeten:
Sebelum merekrut karyawan laundry, menetapkan jumlah tenaga yang masih kurang akan sangat penting agar saat perekrutan tidak ada kelebihan jumlah, juga tidak akan mengecewakan calon karyawan.
Selain memperhatikan jumlahnya, perhatikan juga kriteria seperti apa yang dibutuhkan. Misalnya kriteria karyawan bagian menyetrika dan administrasi pasti akan berbeda. membuat kriteria yang jelas dan detail akan membantu anda mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu pelamar juga dapat memperoleh gambaran umum mengenai pekerjaan yang akan dijalankan.
Kriteria ini biasanya dimasukkan dalam job description pekerjaan. Job description adalah perincian tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan dalam satu posisi. Job description juga dapat menjelaskan beberapa posisi yang bisa dirangkap. Misalnya posisi kasir yang merangkap administrasi pembukuan dan menerima telepon serta menangani keluhan pelanggan. Atau posisi kurir yang juga merangkap dengan tugas marketing.
Kriteria usia dan status juga penting untuk dipertimbangkan. Banyak yang meyakini bahwa karyawan yang sudah menikah akan lebih membutuhkan pekerjaan sehingga cenderung lebih berkomitmen. Atau yang berusia lebih tua akan lebih berpengalaman. Padahal tidak selamanya seperti itu, semuanya tergantung pada karakter masing-masing orang.
Meskipun cara ini kurang etis, tapi tidak ada salahnya dicoba. Jika anda mengetahui karyawan di laundry lain yang bekerja dengan baik, anda bisa saja menawarkan pekerjaan yang sama di tempat anda.
Merekrut karyawan dari bisnis yang sejenis memiliki beberapa kelebihan, diantaranya mereka sudah berpengalaman dalam menghadapi tantangan bekerja di laundry. Lalu mereka juga memahami etos kerja yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang jasa atau pelayanan.
Tentu saja dalam merekrut karyawan dari tempat laundry yang lain, anda harus memberikan penawaran gaji atau fasilitas yang lebih besar agar ia mau percaya dan pindah bekerja ke laundry anda. Namun sebagai pengusaha yang baik jangan sampai memberikan janji palsu, dimana tidak menepati janji diawal yaitu memberi gaji atau fasilitas yang lebih besar.
Jika anda menginginkan karyawan yang serius bekerja, mulailah serius sejak awal merekrut karyawan laundry. Minta setiap pelamar untuk membuat CV dan surat lamaran jika berminat bekerja di tempat anda.
CV dan surat lamaran merupakan dokumen penting berisikan biodata pelamar, mulai dari usia, pendidikan, alamat tinggal, hingga pengalaman bekerja sebelumnya. CV dan surat lamaran harus dikirimkan oleh pelamar agar dapat diketahui latar belakang dari pelamar. Hal ini juga semakin menguatkan pelamar bahwa pekerjaan ini serius dan anda dapat melihat keseriusan niat mereka.
Dari sisi anda, paling tidak anda telah memiliki gambaran orang yang akan anda panggil untuk wawancara. Hal ini juga akan menguntungkan anda dalam hal administrasi karena anda memiliki semua dokumen tentang semua karyawan yang anda lakukan.
Rekomendasi yang diberikan oleh orang yang anda kenal dapat menghemat waktu dalam merekrut karyawan laundry. Rekomendasi ini dapat dipercaya dan bisa jadi referensi yang penting untuk mencari orang yang sudah berpengalaman. Orang yang berpengalaman tidak membutuhkan waktu untuk belajar lagi. Anda tinggal mewawancarainya untuk mengetahui apakah akan cocok bekerja dengan anda atau pegawai lainnya.
Sama halnya dengan lowongan di perusahaan lain, merekrut karyawan laundry membutuhkan usaha yang lebih. Jika dari rekomendasi orang terdekat juga belum bisa mendapatkan karyawan, maka anda bisa mulai membuat iklan lowongan.
Lowongan dapat berupa lembaran kertas yang ditempel, spanduk, atau bahkan kini bisa diposting melalui media sosial. Bisa juga lowongan ini dibagikan di grup WA atau telegram. Pastikan segala informasi mengenai kebutuhan dan kriteria disebutkan dengan lengkap di dalam lowongan. Nominal gaji yang akan diberikan juga bisa disebutkan untuk menarik minat pelamar.
Contohnya untuk kebutuhan karyawan di posisi dengan kriteria dapat mengoperasikan komputer untuk membantu proses administrasi dan pembayaran, atau karyawan untuk antar jemput laundry yang memiliki keahlian menyetir. Jangan lupa juga untuk mencantumkan berapa kuota yang dibutuhkan, dan nomor kontak yang dapat dihubungi. Dari informasi tersebut pelamar akan segera memasukkan lamaran karena khawatir tidak kebagian kuota.
Tentunya proses wawancara untuk merekrut karyawan laundry tidaklah sesulit di perusahaan besar. Tapi anda tetap membutuhkan wawancara untuk mengenal lebih jauh dari sekadar CV yang mereka kirimkan. Anda juga dapat melihat langsung gestur dan karakter yang dimiliki oleh pelamar. Saat wawancara, anda juga bisa mengkonfirmasi keahlian pelamar sesuai kriteria yang anda butuhkan. Itulah manfaat dari kriteria yang harus ditetapkan sebelumnya.
Selain wawancara juga diperlukan tes untuk mengetahui sejauh mana keahlian yang dimiliki oleh pelamar. Tes tulis dan tes praktik dapat anda jadikan pelengkap dari proses wawancara yang telah anda lakukan. Misalnya, tes tulis dan praktik untuk menyusun laporan keuangan harian untuk posisi karyawan bagian kasir.
Pelamar yang memiliki kriteria yang hampir mendekati dinyatakan lolos dan dapat mulai bekerja sebagai karyawan laundry. Ketika telah diterima menjadi karyawan, berarti telah menjadi bagian dalam laundry anda. Selain anda mengharapkan karyawan anda bekerja dengan loyal dan baik, anda sebagai atasan juga harus memperlakukan karyawan dengan baik dan adil.
Setelah berhasil merekrut karyawan laundry, tantangan berikutnya adalah soal penggajian. Soal penggajian adalah hal yang cukup sensitif. Itulah sebabnya harus diperjelas sejak awal dan saling terbuka antara anda dan karyawan. Bahkan soal gaji pun bisa menyebabkan karyawan tidak termotivasi untuk bekerja, atau bahkan tidak betah hingga sampai mengundurkan diri.
Untuk usaha laundry yang masih baru dirintis, biasanya karyawan belum digaji dengan standar upah minimum kota. Semua akan dikembalikan ke kebijakan masing-masing pemilik bisnis. Ada yang dihitung berdasarkan kilogram hasil mencuci atau menyetrika, ada juga yang menggunakan sistem gaji harian, mingguan, atau bulanan.
Selain gaji, ada juga bonus atau komisi yang dapat diberikan ke karyawan. Biasanya untuk memotivasi karyawan, bonus atau komisi diberikan sesuai omset laundry secara harian atau bulanan. Soal waktu pemberian juga bisa disesuaikan atau dikomunikasikan dengan karyawan. Sebenarnya tidak menjadi masalah sistem penggajian atau bonus mana yang akan dipilih, asalkan diterapkan dengan keterbukaan dan keadilan sesuai porsi pekerjaan masing-masing karyawan.